Cara mengatasi nafas yg bau

Posted on December 13, 2008. Filed under: Kesehatan | Tags: , , , , , |

Anda bermasalah dengan bau nafas? Nggak pede, karena teman-teman menyingkir ketika anda berbicara?

Jika demikian, mungkin anda menderita halitosis (nafas yang mengeluarkan bau tak sedap). Nah, sebelum banyak teman dan kekasih Anda berpaling 😀 , ada beberapa cara untuk memerangi masalah ini.

Salah satunya adalah dengan melakukan tes makan buah arbei. Kenapa Arbei ? Buah yang satu ini dikenal mampu menjaga kesehatan gigi anda.

Bau nafas tak sedap dapat disebabkan oleh berbagai masalah, dari yang ringan hingga yang serius. Seperti emosi misalnya, Selain itu juga gairah seksual juga berkaitan erat dengan halitosis.

Kasus lain yang dapat dilihat menurut Dr. Gifford Jones, seorang jurnalis bidang medis di Toronto, Kanada, pada penderita diabetes yang tidak diobati, umumnya mereka yang mengidap diabetes nafasnya mengeluarkan bau yang manis seperti buah. Juga bau amis ikan atau bau tikus yang sering muncul pada nafas penderita liver tahap akhir.

Beberapa kondisi mulut dan kerongkongan dapat memicu halitosis. Gusi yang terkena infeksi sering berkaitan dengan halitosis. Infeksi sinusitis (saluran lubang hidung ke rongga kepala) dapat mengeluarkan bau tak sedap dari ingus ke bagian belakang tenggorokan. Infeksi tonsil (amandel) dan bronchitis dapat memicu kerunyaman bau yang sama.

Tetapi pada keadaan wajar nafas tak sedap terjadi saat kandungan asam amino (dinding protein) rusak karena adanya bakteri yang mengembangkan sebuah lingkungan bebas oksigen. Ini menghasilkan campuran gas yang berbau tak sedap.

Makanan seperti bawang merah dan bawang bombai sangat dikenal dapat memicu sindrom bau nafas. Setelah makanan ini dicerna dan terserap ke dalam aliran darah, dibawa ke paru paru dan menambahkan bau pada nafas hingga keluar dari tubuh. Sepermilyar ons bawang dapat dideteksi oleh indra pembau kita.

Jurnal Asosiasi Medis U.S (The Journal of the American Medical Association) menyatakan bahwa terlalu sering menggunakan selenium dapat mengakibatkan halitosis. Selenium sulfide biasa digunakan untuk perawatan ketombe. Bahan kimia ini juga ditemukan pada beberapa jenis lipstik.

Ada sebagian orang yang memiliki sedikit kandungan air liur, umumnya air liur membantu membersihkan mulut. Air liur yang jumlahnya tidak mencukupi dapat menimbun sel mati pada lidah dan gusi, yang dapat mengakibatkan bau. Karena mulut semakin kering saat tidur, maka bau nafas di pagi hari menjadi kurang segar. Merokok dan pengobatan tertentu juga dapat menurunkan jumlah air liur.

Langkah terpenting untuk menyingkirkan halitosis adalah dengan meningkatkan kesehatan gigi. Tapi ini tidak berarti sekedar menyikat gigi tiga kali sehari sehabis makan. Teman-teman anda mungkin masih memalingkan kepala bila anda tidak menyertainya dengan tes makan buah arbei. Jangan lupa untuk menyikat lidah juga, karena kebanyakan orang tidak mau melakukannya

Lidah mengandung alur-alur di mana sisa-sisa kotoran terkumpul dan banyak gas mengambang. Tes makan buah arbei memungkinkan untuk melihat adanya makanan yang terjebak di antara gigi dan membuangnya. Ini tidak hanya membantu mencegah halitosis, tetapi juga dapat bantu melindungi gusi dari gingivitis (radang gusi), yang dapat melindungi tanggalnya gigi.

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...